Senin, 06 Juni 2016

Dialog Ramadan, 6 Juni 2016



Waktu Tarawih yang Tepat

Assalamualaikum wr wb,
Salat tarawih dilaksanakan ketika Ramadan.Yang ingin saya tanyakan, apakah menjalankannya harus langsung setelah salat Isya?. Bolehkah jika tertunda sampai jelang tengah malam?
(Budi, Kediri, 081333987xxx)
Jawaban :
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Saudara Budi yang berbahagia, sebelum saya menjawab pertanyaan Saudara, perkenankan kami selaku pengasuh Dialog Ramadan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dengan harapan mudah-mudahan puasa kita senantiasa mendapatkan kekuatan, pertolongan dan rida Allah SWT. Selanjutnya, berkenaan dengan pertanyaan Saudara Budi perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut.
Pertama, secara historis salat tarawih dalam pelaksanaannya mengacu pada apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyatakan bahwa siti Aisyah berkata,”Sungguh Rasulullah melaksanakan salat di masjid di suatu malam (bulan Ramadan). Seraya para Sahabat mengikuti Rasulullah melaksanakan salat. Selanjutnya Rasulullah melaksanakan salat itu pada malam berikutnya sehingga banyak Sahabat yang mengikutinya.  Namun pada malam ketiga dan keempat para Sahabat berkumpul dan Rasulullah tidak melaksanan salat bersama mereka. Keesokan harinya, Rasulullah berkata, “Sungguh aku mengetahui apa yang kalian lakukan. Tidak ada yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian kecuali kekhawatiranku kalau salat itu diwajibkan. Dan salat itu berada di bulan Ramadan”. Pernyataan Rasulullah tersebut memberi petunjuk bahwa ada salat yang dilaksanakan pada bulan Ramadan sebagai salah satu bentuk salat malam untuk menghidupkan ibadah di bulan Ramadan. Karenanya, tidak ada penyebutan terhadap salat tersebut sebagai salat Tarawih. Penyebutan salat Tarawih disematkan kepada sifat salat tersebut yang dilaksanakan dengan mengikuti pola banyak istirahatnya sebagaimana dinyatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyannya, Fath al-Bari. Salat jamaah yang dilaksanakan pada setiap malam bulan Ramadan dinamakan salat tarawih karena Sahabat melaksanakannya pertama kali beristirahat pada setiap dua kali salam.
Kedua, pernyataan salat tarawih sebagai salat malam memberi petunjuk bahwa pelaksanaannya pada malam hari setelah salat Isya’ sebagaimana salat malam yang lain. Karena itu, waktu salat tarawih adalah setelah salat Isya hingga terbitnya fajar. Dan salat tarawih yang dilaksanakan sebelum salat Isya’ adalah batal. Dan lebih utama, jika salat tarawih dilaksanakan pada akhir malam. Dengan demikian, ketentuan-ketentuan salat tarawih senantiasa disandarkan pada dua hal yakni dilaksanakan setelah salat Isya’ dan dilaksanakan dalam rentang waktu salat Isya’ yakni hingga terbit fajar. Karenanya, tidak ada kewajiban maupun ketentuan yang menyatakan bahwa salat tarawih dilaksanakan secara langsung setelah salat Isya. Wallahu a’lam bi al-shawab.
Zayad Abd. Rahman, MHI, dosen hukum Islam Jurusan Syariah STAIN Kediri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar