الحمد لله الذي رفع من أراد به خيرا
بالعلم والإيمان ، وخذل المعرضين عن الهدى وعرضهم لكل هلاك وهوان . وأشهد أن لا
إله إلا الله وحده لا شريك له ، الكريم المنان ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذي
كمل الله له الفضائل والحسن والإحسان ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه
والتابعين لهم مدى الزمان . أما بعد، فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز
وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه
الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ“
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Marilah
kita senantiasa meningkatkan kualitas pengabdian kita kepada Allah SWT dengan
ketaqwaan dalam arti yang sebenar-benarnya. Yakni menjalankan perintah dan
menjauhi larangan Allah dengan hati yang ikhlas melalui ilmu yang diwariskan
para Nabi kepada Ulama berdasarkan keteguhan iman kepada Allah SWT.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Allah
ta’ala telah berfirman dalam surat fathir ayat 27-28 yang berbunyi :
ألَمْ
تَرَ أَنَّ اللهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً، فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ
مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهَا، وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيْضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ
اَلْوَنُهَا وَ غَرَابِيْبُ سُوْدٌ (٢٧) وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِ
وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهُ كَذَلِكَ، إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ
عِبَادِهِ الْعُلَمَائُوْا، إِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
Artinya :
Artinya :
“Tidakkah kamu melihat bahwa
Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu kami keluarkan buah-buahan
yang beraneka macam warnanya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis
putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang berwarna hitam
pekat. Dan demikian pula di antara manusia dan binatang melata, serta hewan
ternak beraneka macam warnanya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepadaNya hanyalah para ulama’. Sungguh Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Ayat
ini menunjukkan beberapa kekuasaan Allah SWT yang berupa hujan yang menjadi
sebab terjadinya buah-buahan yang beraneka macam warna dan rasanya. Maka ilmu
tentang tumbuh-tumbuhan ini termasuk dalam lingkup ilmu biologi.
Sedangkan adanya lapian tanah dengan aneka warnanya dikaji melalui ilmu
geologi. Adapun mengenai penyebutan manusia dengan berbagai etnisnya dikaji
oleh ilmu etnografi. Semua hal yang disebutkan dalam ayat ini terkait
erat dengan ilmu kedunyawian. Maka tujuan yang sebenarnya dari ayat ini yang
harus kita ketahui bersama. Karena banyak orang yang tidak mengetahui bahwa apa
yang ada di sampingnya tidak dipahami sebagai manifestasi dari wujudnya
Pencipta alam raya ini.
Ayat
ini termasuk dalam kategori ayat makkiyah yakni ayat yang turun sebelum
Nabi hijrah ke Yatsrib yang kemudian diberi nama dengan Madinah. Ayat makkiyah
mempunyai ciri-ciri antara lain
meneguhkan makna ketauhidan kepada Allah SWT. Salah satu cara untuk menunjukkan
makna ketauhidan itu, Al-Quran menggunakan cara mujadalah atau adu
argumen kepada orang yang mengingkari ketauhidan Allah SWT yakni orang-oran
kafir. Allah ta’ala menunjukkan terhadap keberadaan sesuatu yang telah dilihat
dan dirasakan manusia. Allah ta’ala memberikan bukti bahwa seseuatu yang berada
di hadapan manusia tidaklah terjadi tanpa sebab. Karenanya, sebelum manusia
mendapatkan penegtahuan tentang segala sesuatu yang tampak, ia tidak
mempercayai bahwa hal itu terjadi karena adanya sebab dari Dzat yang menjadikan sebab.
Ia hanya berpikir bahwa kejadian alam dan seisinya ini terjadi dengan
sendirinya.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Bila
kita teliti lebih lanjut dengan pemikiran dan perenungan yang mendalam bahwa
turunnya hujan tidak terjadi begitu saja. Ada proses yang bersifat kronologis
dan sinergis di antara unusur yang satu dengan yang lain. Hujan turun ke bumi dan
kemudian mengalir melalui sungai-sungai yang telah tersedia. Seakan-akan telah
tersedia sistem irigasi yang rapi, teratur dan sistematis. Dan kemudian menjadi
sarana tumbuhnya pepohonan dan buah-buahan yang menggiurkan sekaligus berguna
bagi manusia. Sebaliknya, di daerah yang berupa padang pasir, tidak ditemui
hujan. Sungguh bila terdapat hujan maka hal itu jelas akan menjadikan keadaan
yang membuat masalah bagi manusia. Keadaan ini berjalan secara teraur dan rapi.
Tidakkah ini terjadi tanpa sebab?
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Allah
ta’ala juga menyebutkan adanya lapisan-lapisan tanah di dalam bumi. Ilmua yang
mengkaji tentang tanah ini kita kenal dengan ilmu geologi. Lapisan tanah yang
berwarna-warni menunjukkan kemanfatan bagi manusia. Adanya lapisan tanah di
daerah pegunungan berbeda dengan lapisan tanah di daerah dataran. Di daerah
datar, manusia berusaha mendapatkan air dengan menggali tanah. Namun di daerah
pegunungan, manusia tidak perlu menggali tanah yang padat dan penuh denga
bebatuan itu. Air telah tersedia mengalir melalui mata air yang jernih sekaligus
indah dan asri. Setelah manusia menggunakan air untuk keperluan dan kebutuhan
hidupnya, maka terjadilah limbah dan buangan. Manusia tidak perlu bersusah
payah membuat sistem pengolah limbah. Karena bumi, dimana manusia berpijak
telah menyediakan sistem pengolah limbah melalui lapisan-lapisan tanah tadi. Dan
air dapat digunakan kembali untuk kebutuhan hidup manusia. Semua itu telah
berjalan secara teratur dan rapi. Tidakkah hal ini terjadi tanpa sebab ?.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Setelah
Allah menjelaskan keadaan ersebut yang menurut orang kafir terjadi dengan
sendirinya, ia kemudian memberitahukan bahwa di antara hamba-hambanya yang
takut kepada Allah hanyalah Ulama. Pernyataan ini sangat mengherankan. Mengapa Allah
menyebut ulama justru berkaitan dengan permasalahan yang bersifat alam. Mengapa
ulama tidak disebutkan dalam kapasitasnya menjalankan keteguhan dan ketaatan
melakukan salat atau puasa atau bahkan haji. Karenanya, secara teologis, permasalahan
yang penting sebelum seseorang melakukan ibadah adalah mengetahui kapasitasnya sebagai
hal yang tidak dapat dipisahkan dari sifat keberadaan Penciptanya. Karena
itulah, Muhammad sebagai utusan Allah, pada masa kecilnya tidak diberikan beban
dan pengetahuan tentang ibadah, namun ia justru dibersihkan hatinya dalam
rangka memberikan pondasi dalam melaksanakan risalahnya. Karena itu, pondasi
lebih penting daripada bangunan. Meski tanpa bangunan tidak dapat disebut
rumah.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Sufyan
Sauri membagi ulama menjadi tiga golongan. Pertama, ulama yang sekaligus
mengerti sifat dan ajaran-ajaranNya. Golongan yang pertama disebut sebagai
ulama. Karena, dari ilmu dan pengetahuannya, ia mengetahui sifat dan
ajaran-ajaranNya. Melalui, penelitian dan i’tibar dapat diketahui bahwa
semua yang tampak di hadapan manusia merupakan manifestasi keberadaan Allah.
Lantas ajaran peribadatan mempertegas rasa takutnya kepada Allah SWT. Takut
yang dimaksud adalah takut yang didasarkan atas kapasitas keilmuannya. Ulama
yang berada di barisan ini layak disebut sebagai ulama dalam pengertian yang
sebenar-benarnya karena sikap wara’ , namun tajam penglihatan ilmunya. Kedua,
ulama’ yang mengerti sifat Allah, namun tidak mengetahui hal ihwal
ajaran-ajaranNya. Ia juga juga disebut ulama karena kapasitas keilmuannya. Namun
takutnya kepada Allah tidak dapat dikatakan sebagai rasa takut yang sebenarnya.
Dan takutnya itu dinyatakan sebagai kedunguan. Takut dalam tataran teologis belaka
namun miskin implementasi. Ketiga, ulama’ yang mengetahui perintah dan
larangan dalam ajaranNya, namun tidak mengetahui dan mengenal siapa Allah itu. Ulama’
dalam barisan ini tidak mewakili sifat takut karena tidak mengenal Penciptanya.
Lantas ia tidak dapat disebut ulama.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Sebutan
ulama memberikan pelajaran kepada kita karena sifat takutnya, Allah memberikan
pengampunan dan pahala yang besar sebagaimana disebutkan dalam al Qur’an :
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ
بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka yang tidak tampak baginya
pengampunan dan pahala yang besar”.
Karena
itu dapat disimpulkan bahwa ulama’ adalah karena ilmunyalah yang menjadikan
takut kepada Allah SWT. Bila ada ulama’, namun tidak menunjukkan sifat takutnya
kepada Allah, ia tidak pantas disebut ulama.
Hadirin
sidang jumah yang berbahagia..............
Marilah
kita senantiasa berpegang teguh kepada ajaran Allah dalam hal menuntut ilmu.
Mudah-mudahan karena ilmu meningkatkan rasa takut kita kepada Allah SWT
sehingga menjadi sarana kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
إنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ
جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
بارك الله لى
ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل الله
منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم************.
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى
عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
قال الله تعالى : إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللهِ وَالفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِى دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ ِبحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا..........................................................................
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ َجِيْدٌ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيْ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا، اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ، اللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَكَ، اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ، رَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَاب النَّاَر.........................................................................
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإ حْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اكْبرَ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
قال الله تعالى : إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللهِ وَالفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِى دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ ِبحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا..........................................................................
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ َجِيْدٌ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيْ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا، اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ، اللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَكَ، اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ، رَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَاب النَّاَر.........................................................................
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإ حْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اكْبرَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar