Rabu, 17 Agustus 2016

Mejeng di Skudai

Hari Pertama di Skudai....
 
Mobil pengantar
Hari pertama menginjak kaki di Skudai merupakan pengalaman yang mengesankan. Terutama pada saat breakfast di resto M Suites Hotel. Dan secara bersamaan secara tak terduga, kami bertemu dengan ustadz Subki al-Bughuri yang sedang mempersiapkan diri mengisi pengajian di daerah Danga Bay. Dan kesempatan itu tidak kami sia-siakan. Selfi jadi menu utama bertemu dengan sosok selebriti. Dan selanjutnya numpang kamukten. Setelah cas-cis cus dengan ustadz yang kerap tampil di layar kaca itu, kami bergegas menuju KJRI Johor Bahru yang terletak di Jalan Taat Nomor 48 Johor Bahru. Bu Dewi Lestari selaku Sekretaris Konsulat dan koresponden kami, memberi informasi berkaitan dengan kegiatan yang dapat kami lakukan di lingkungan kerja KJRI. Dengan bantuan pak Irman selaku guru Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) menjadi tumpuan pemerolehan data yang berkaitan dengan anak-anak Indonesia yang tinggal di kawasan Johor Bahru. Anak-anak itu terlahir dengan membawa kesalahan orang tuanya. Sebagaimana diketahui bahwa perundang-undangan Negeri Malaysia melarang tenaga kerja asing untuk menikah di Malaysia. Keadaan ini telah terjadi selama bertahun-tahun. Jelasnya, Tenaga Kerja Indonesia yang melanggar aturan tersebut harus menanggung resiko bagi anak-anak yang terlahir dari perkawinan mereka. Setelah persiapan pemberangkatan dirasa cukup, kami diantar Pak Irman menuju lokasi di kawasan Pandan dengan mobil KJRI. wilayah Pandan terletak di sebelah Barat Laut pusat kota Johor Bahru. Pandan menyimpan satu kawasan yang dihuni oleh WNI yang bermasalah. Di permukiman yang padat penduduk dan terkesan kumuh itu, kami menemui beberapa keluarga dengan latar permasalahan yang sama.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar